Sekolah Saat Pandemi
Karya : Riska Aulia
Siswa SD Negeri 2
Kaliajir
Setia hari jam 4.30 aku selalu dibangunkan oleh alarm, sholat subuh pun tidak terlambat. Terkadang aku ikut ayah ke mushola. Kadang juga kalau sedang malas, sholatnya di rumah dengan ibu. Setelah sholat subuh, aku selalu rutin tadarus Al Quran dan selesai pada jam 05.45. Kemudian setelah tadarus selesai, aku mandi dan bantu-bantu ibu seperti membersihkan kamar, menyapu halaman, dan memotong sayuran untuk dimasak.
Pada
pukul 07.00 selalu ada tugas BDR dari guru kelas lewat WhatsApp, yaitu bu
Merdhenita. Selama di kelas IV aku sekolah kurang lebih selama 9 bulan. Bu
Merdhenita pun berangkat ke sekolahnya tidak full. Selama BDR, aku sangat
bingung dengan pelajaran yang kurang aku pahami. Selain itu, aku selalu
memikirkan teman karena terbiasa berangkat sekolah bersama. Tetapi karena tugas
BDR yang lewat WhatsApp kadang juga bisa bertemu dengan fot0-foto mereka. Yang
biasa betemu ketika lebaran tiba, sekarang tidak boleh bertemu karena pandemi.
Waktu
berlalu dengan cepat, tiba-tiba aku sudah naik di kelas V. Guru kelas aku di
kelas itu adalah bu Atika Khilmiyati. Guru yang sangat baik padaku, walau dulu,
dulu, dan dulu dikiraku bu Atika iti orangnya galak.
Pada awal home visit di rumah Ica, aku merasa takut
sekali dengan bu Atika. Mungin karena itu awal masuk kelas V. Tetapi ternyata
orangnya baik banget.
Kelas home visitku berjumlah delapan anak. Aku dan
tujuh orang temanku yang lain yaitu Widya, Sabna, Resti, Hili Yatul, Arzilia,
Five Fry, dan Fajar.
Setelah
pandemi agak mereda, sekolah tatap muka terbatas dimulai. Bersekolahpun harus
menaati Prokes (Protokol Kesehatan) seperti memakai masker, menjaga jarak,
mencuci tangan dengan air mengalir. Sedari kelas V sebelum semester 2,
bersekolah dibagi menjadi 2 kelas. Kelas A dan kelas B. Kurang lebih selama 9
bulan diajar oleh bu Atika, kemudian
ganti guru kelas baru yaitu bu Siti Nafingah. Semenjak saat itu sampai naik
kelas VI, aku diajar oleh bu Siti Nafingah.
Sekarang
aku sudah kelas VI. Saat ini guru kelasku adala pak Arif Faozi. Semenjak kelas
VI, sekolah sudah rutin tiga kali dalam seminggu. Akan tetapi tetap dibagi
menjadi 2 kelas, yaitu kelas A dan kelas B.
Sekolah di masa bagus dan penuh kenangan, akan tetapi kurang
teman-teman yang berada di kelas A. Kami belum bisa utuh belajar bersama satu
kelas.
Doaku, semoga pandemi corona ini segera hilang.
إرسال تعليق